Celoteh Seorang Hawa

>> Friday, April 9, 2010


Tuhan...bolehkah aku mengadu pada-Mu malam ini (walaupun aku tau kau telah mengetahui apapun sebelum aku mengatakan sepatah katapun pada-Mu. Karena Kau mengetahui apapun bahkan yang tidak aku ketahui).


Mengapa Kau ciptakan Adam dan Hawa ? Mengapa Kau jadikanseorang Hawa dari tulang rusuk Adam bukan dari tulang belikat, pelipis atau yang lain ? Hingga seorang Hawa begitu rentannya sehingga harus dilindungi dan ditempatkan di balik jendela jendela hati.


Mengapa perasaan seorang Hawa terkadang lembut...melayang seringan kapas yang tertiup angin..mengambang tiada berpijak, tetapi terkadang menusuk seperti duri mawar yang bersembunyi dalam kelopak2 mawar yang cantik namun menyakitkan dan berdarah.


Mengapa seorang Hawa tak dapat dengan mudahnya dipahami? Terkadang seorang Hawa berpikir terlalu rumit seperti uluran benang kusut yang semakin membelit dan mencekik, namun terkadang begitu pragmatis seperti tetesan embun yang bergerak melalui pinggiran daun...mengalir..lalu jatuh. Terkadang air mata begitu mahalnya untuk ditumpahkan ke bumi, namun terkadang begitu mudahnya ia sodorkan dan ia siramkan pada air sungai yang berarus deras.



Seorang Hawa...makhluk yang demikian istimewa. Sapuan debu yang mengusik pandangannya terkadang mengusik lelapnya mata untuk terpejam. Gemericik hujan membuatnya terlena dan
terpalingkan untuk sesaat. Semilir angin terasa seperti badai yang menyelimuti suasana hati.
Menjadikan senyum dan sesosok bayangan yang kabur, gelap lalu menghilang sebagai jejak
langkah yang harus ia cari dan kejar.



Namun seorang Hawa tak mejadikan semua itu sebagai buaian. Seorang Hawa adalah makhluk spesial yang diciptakan Tuhan dari seorang Adam. Ia akan selalu meluruskan langkahnya ketika melangkah di bumi ini, menjernihkan pandangannya dari debu2 yang akan membuatnya
terjatuh, mengharmoniskan melodi keyakinannya, menahan dan menyembunyikan kuncup
mawar hingga saatnya ia merekah dan berbunga harum. Walaupun saat itu seorang Hawa akan
berkali-kali tertusuk duri, terluka atau berdarah. Bukan berarti mawar itu harus layu dan mati.
Mawar itu akan terus ada dalam perasaan seorang manusia. Hanya saja, seorang Hawa, seorang
makhluk yang demikian istimewa, dimuliakan, dan bersih, tak akan membiarkan mawar itu
berkembang begitu saja dan layu sebelum waktunya. Biarkan ia bersemai dalam jiwamu hingga
merekah pada saatnya. Pasti saat itu, mawar seorang Hawa akan berbunga dengan cantiknya,
harum, suci, dan bersinar.

3 comments:

Unknown April 11, 2010 at 12:53 AM  

....karena Tuhan meng-adakan wanita utk membuat para Adam menjadi semakin kuat.

Namun sayang... para Adam tidak menyadari itu, dan menganggap para wanita hanya sekedar sebagai hiasan dalam hidup para Adam.

Memang... konon katanya Hawa dibentuk dari rusuk Adam...

Tapi satu hal yang tak bisa disangkal... para Adam Adam selanjutnya harus ada didunia ini melalui para Hawa.... - Yohanes Han's

happygravity April 13, 2010 at 3:18 AM  

Ahh, Adam dan Hawa. Diciptakan memang biar kita tahu arti lengkap. :)

Capella April 14, 2010 at 6:55 PM  

suhu yo : Dan bukankah dibalik pria hebat selalu terdapat wanita yang hebat?
dan seharusnya mereka saling melengkapi bukannya untuk mendominasi satu sama lain :)


Mas gitar : saling melengkapi ya mas :) setuju saya :) makasih mas gitar :)

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP