Sampai gila...

>> Monday, March 21, 2011

Oh, secret admirer
When you’re around the autumn feels like summer
How come you’re always messing up the weather?
Just like you do to me...

Saya sedang suka lagu ini. Sebuah lagu manis berjudul secret admirer dari mocca. Jika ada yang bertanya, apakah ada alasan khusus untuk itu? Saya pasti akan menahan jawaban sambil tersenyum. Tersenyum seraya mengingat kamu. Seseorang yang kemudian membuat saya menggilai lagu ini.

Saya selalu percaya, tentu semua telah diatur sedemikian apiknya. Termasuk ketika siang itu tiba-tiba saya menemukanmu. Kenapa saya bilang tiba-tiba? Karena tanpa sadar tangan saya tergerak menuju padamu. Menuju takdir yang menuliskan nama kita di dalamnya. Kita kemudian terangkai dengan begitu banyak kebetulan. Kita ternyata mengenal banyak teman yang sama. Dihubungkan oleh berbagai kejadian yang lagi-lagi hanya sebuah kebetulan, katamu.

Dear handsome admirer
I always think that you’re a very nice fellow
But suddenly you make me feel so mellow
Every time you say hello

Itu adalah penggalan lirik yang paling saya suka. Manis ya? Sekali waktu, akan saya ceritakan betapa saya menyukai lagu ini. Pada sela-sela percakapan ringan kita. Di antara pembicaraan mengenai film yang sedang kamu suka atau tempat yang ingin kamu kunjungi. Tak lupa saya selipkan sedikit kisah. Kisah tentang saya yang menggilaimu. Menggilai hingga batas gila sebenar-benarnya. Menggilai hingga habis kesadaran saya. Menggilai hingga saya tidak sadar bahwa saya sedang tergila-gila. Menggilai hingga kamu tak punya pilihan lain kecuali menerima kegilaan saya. Kegilaan saya mencintai kamu. Kegilaan yang tenang saja, pasti akan terasa manis.

Tentu saya tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya mencintai diam-diam. Seperti ingin berteriak di telingamu bahwa saya JATUH CINTA. Tapi kemudian saya menikmati semua ini. Menikmati saya yang diam-diam memperhatikanmu. Menikmati saya yang memutuskan tak menyapamu jika kita berpapasan. Menikmati saya yang tak pernah mengirimkan kata-kata indah untukmu. Menikmati saya yang lain. Saya yang hanya seperti ini ketika mencintaimu. Karena kamu berbeda. Karena saya ingin memperlakukanmu dengan cara yang berbeda.

Saya bercerita panjang lebar pada seorang teman. Bagaimana bisa, katanya. Seorang saya bisa diam menahan rasa. Padahal ia biasanya meledak-ledak minta dikeluarkan. Saya tersenyum tipis. Karena sekali lagi kamu berbeda. Ada kalanya di mana saya hanya bisa diam. Melihat icon messengermu menyala. Bahkan sebuah kata “hallo” pun tak pernah terbayang untuk memulai percakapan. Iya, hal itu sebegitu seringnya terjadi. Hingga lalu messengermu berubah warna. Dan saya harus menunggu keesokan hari untuk mengumpulkan keberanian itu lagi.

Tapi seperti yang saya bilang. Ketika telah sampai batas gila, maka dengan tenang saya akan menyapamu. Bertanya berbagai macam hal yang selalu kamu jawab dengan ramah. Mungkin akhirnya kamu akan sadar betapa saya menggilai kamu. Iya, itu ketika saya sudah tidak bisa berlama menahan rasa. Tapi tenang, kamu tidak perlu setakut itu. Saya tetap akan menggilaimu dengan manis. Saya janji.

Oh iya, saya pernah membuatkanmu beberapa cerita. Ada cerita mengenai kepingan senja, malam yang mengisahkan luka, dan tak lupa garis takdir yang perlahan bersinggungan. Bisa minta tolong ambil satu gambar pelangi? Biar saya bisa tulis kisah baru untukmu. Tentang langit yang berubah cantik. Selepas hujan dan matahari bertemu di satu titik.





Saya menggilaimu. Menggilai hingga batas gila sebenar-benarnya. Menggilai hingga habis kesadaran saya. Menggilai hingga saya tidak sadar bahwa saya sedang tergila-gila. Menggilai hingga kamu tak punya pilihan kecuali menerima kegilaan saya. Kegilaan saya mencintai kamu. Kegilaan yang tenang saja, pasti akan terasa manis.

2 comments:

Mas Didi March 21, 2011 at 5:48 AM  

Gimana, tante jadi mengutarakan perasaan kepadanya? ;;)

*disumpel biar ga bawel* ;))

(^-^)v

Capella March 21, 2011 at 8:45 AM  

halah kepadanya siapa si mas :p:p:p eh makasih udah mampir *sumpel pake panci :))

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP